Berita sensasional dan berpotensi hoaks seringkali menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Namun, sebelum kita terlalu terpengaruh dengan berita-berita tersebut, ada baiknya kita memahami karakteristik dari kedua jenis berita ini.
Pertama-tama, mari kita membahas tentang berita sensasional. Berita sensasional biasanya memiliki ciri-ciri yang menarik perhatian pembaca dengan judul yang provokatif dan konten yang dramatis. Menurut pakar media, Dr. Agus Sudibyo, berita sensasional cenderung memanfaatkan emosi dan perasaan pembaca untuk menarik perhatian dan meningkatkan jumlah pembaca. Hal ini dapat berdampak negatif karena seringkali informasi yang disajikan tidak akurat dan hanya bertujuan untuk menarik perhatian.
Sementara itu, berita berpotensi hoaks juga menjadi perhatian serius di era digital ini. Berita hoaks seringkali disebarkan dengan tujuan tertentu, seperti mempengaruhi opini publik atau menciptakan kekacauan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Yanuar Nugroho, berita hoaks memiliki karakteristik yang biasanya tidak jelas sumbernya, tidak diverifikasi kebenarannya, dan seringkali mengandung konten yang menyesatkan.
Dalam menghadapi kedua jenis berita ini, penting bagi kita sebagai pembaca untuk selalu bijak dalam menerima informasi. Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (LBH), Alghiffari Aqsa, kita harus mampu membedakan antara berita sensasional dan berita yang faktual. “Kita harus kritis dalam menyikapi berita-berita yang beredar di media sosial dan internet. Selalu periksa sumber informasi dan jangan terburu-buru menyebarkan informasi yang belum diverifikasi kebenarannya,” ujarnya.
Dengan memahami karakteristik berita sensasional dan berpotensi hoaks, kita dapat menjadi pembaca yang lebih cerdas dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak akurat. Mari bersama-sama menjadi bagian dari masyarakat yang cerdas dan bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi.